Subscribe:

MODAL KECIL UNTUNG BESAR

Jumat, 10 Juli 2015

Raung Menyemburkan Abu Vulcanik Ribuan Penerbangan di Batalkan


DENPASAR – Semburan abu dari puncak Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur, ternyata berdampak luar biasa terhadap aktivitas dan kehidupan warga Pulau Bali serta sektor pariwisata nasional. Angin yang meniup abu ke arah timur dan tenggara membuat pulau tujuan wisata nomor satu di dunia itu terancam terisolasi dari udara.
Jawa Pos Radar Bali (Jawa Pos Group) melaporkan, tadi malam pukul 22.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan perpanjangan penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai hingga siang hari ini pukul 12.00. Semula, Kemenhub memerintahkan penutupan Bandara Ngurah Rai sejak Kamis pukul 22.45 dan rencananya dibuka Jumat tadi malam (10/7) pukul 21.40.
’’Dengan kondisi yang ada, terkait erupsi Gunung Raung, Bandara I Gusti Ngurah Rai closed sampai 11 Juli 2015 pukul 12.00 Wita,’’ jelas Gusti Ngurah Ardita, chief officer (CO) general manager Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, melalui pesan singkat pukul 22.00 tadi malam. Batas waktu itu pun sangat mungkin diperpanjang jika aktivitas gunung yang kini berstatus siaga III tersebut tidak kunjung mereda.
Perpanjangan penutupan Bandara Ngurah Rai tersebut dipastikan berdampak panjang. Hingga tadi malam, sudah ratusan penerbangan di Bandara Ngurah Rai terganggu gara-gara letusan Gunung Raung. Puluhan ribu calon penumpang terpaksa menjadwal ulang penerbangan mereka atau menginap setelah bandara ditutup.
General Manager Bandara Ngurah Rai Trikora Harjo mengungkapkan, berdasar catatan Angkasa Pura I, sampai kemarin petang pukul 18.00, sebanyak 43.370 penumpang gagal berangkat. ’’Para penumpang itu berasal dari 168 penerbangan domestik dan 148 penerbangan internasional yang dibatalkan,’’
Dari pantauan hingga tadi malam, banyak calon penumpang yang sebagian merupakan wisatawan asing yang tetap duduk lesehan di lantai bandara, meski telah diumumkan sejak Kamis malam bahwa bandara tutup. Sudut bandara yang biasanya terlihat bersih dan lengang pun tampak padat.
Trikora mengungkapkan, abu vulkanis Gunung Raung sangat tidak aman bagi penerbangan. Sebab, ketinggian semburan abu vulkanis tersebut mencapai 20 ribu kaki. Abu itu menutupi seluruh udara Bali. Kondisi tersebut tentu cukup membahayakan bagi pesawat yang sedang terbang.
Bukan hanya itu. Pendaratan beberapa penerbangan sejak Kamis malam dialihkan ke bandara lain (divert). ’’Abu vulkanis Gunung Raung mengarah ke timur sehingga menutupi seluruh rute dari dan menuju Bali,’’ papar Trikora.
Selain Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Mataram, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, serta Bandara Notohadinegoro di Jember ditutup. Trikora menegaskan, berdasar notice to airman (notam) yang dikeluarkan Airnav Indonesia Cabang Bali, penutupan bandara terpaksa diperpanjang karena kondisi belum memungkinkan.
Angin ke Barat
Bagaimana prediksi arah semburan abu vulkanis Gunung Raung hari ini? Merujuk peta arah angin yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk 11 Juli 2015, arah angin melaju dari tenggara menuju barat daya dengan kecepatan 7–55 km per jam.
Pihak BMKG belum bisa memperkirakan apakah hari ini (11/7) Gunung Raung kembali menyemburkan abu pekat seperti kemarin (10/7). Namun, dengan merujuk peta arah angin itu, abu semburan Gunung Raung berpotensi mengarah ke barat. Dengan demikian, kota-kota besar seperti Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo terancam terkena limpahan abu.
Kepala Subbidang Informasi BMKG Harry Tirto Djatmiko menyatakan, pemantauan sepanjang hari kemarin menunjukkan peta semburan abu Gunung Raung yang cukup luas. Dalam gambar dampak abu semburan Gunung Raung versi BMKG, abu menutupi hampir seluruh Pulau Bali. Bahkan, abu sampai ke Selat Lombok yang memisahkan Pulau Bali dengan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Harry menuturkan, semburan abu letusan Gunung Raung berada di ketinggian 5.000 meter di atas permukaan air laut. Terkait dengan dampak abu itu terhadap regulasi penerbangan, Harry menuturkan, BMKG tidak punya kewenangan. ’’BMKG hanya memberikan info sebaran area abu. Keputusan regulasi penerbangan dibuka atau ditutup ada di kewenangan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub,’’ urainya.
Sementara itu, kondisi Raung, hingga tadi malam, pukul 18.00, menurut BMKG, terpantau terang dari sisi visual. Bahkan, ketika terjadi letusan pukul 18.00, sejumlah warga berhasil mengabadikan lelehan lava pijar.
Di sekitar gunung ada suara gemuruh namun lemah. Hujan pasir hitam halus juga masih terjadi di sekitar pos pantau. Hingga tadi malam, status Gunung Raung adalah siaga. (san/hen/yes/wir/wan/c5/c10/kim)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan kasih komentar