Subscribe:

MODAL KECIL UNTUNG BESAR

Rabu, 22 Juli 2015

Aktor Intelektual Kasus Tolikara Belum ada Titik Terang


JAKARTA – Setelah beberapa hari, kepolisian akhirnya berhasil mengidentifikasi penyerang jamaah salat Id dan pembakar masjid di Tolikara, Papua. Kemarin Mabes Polri menyatakan, ada empat calon tersangka dalam peristiwa yang menewaskan seorang anak dan melukai belasan orang tersebut.
Para calon tersangka itu diputuskan Polri setelah penyidik memeriksa 37 saksi. Sayang, hingga berita ini ditulis, kepolisian belum mau membocorkan identitas empat calon tersangka tersebut. ”Nanti saya kasih tahu setelah ditetapkan,” ujar Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti kepada Jawa Pos tadi malam. Padahal, Rabu pagi Badrodin menjanjikan untuk menetapkan tersangka hari itu juga.
Apakah pembuat surat edaran adalah salah seorang tersangka? Badrodin tidak berani memastikan. ”Kita tak bisa menuduh sebelum ada bukti yang menguatkan,” imbuhnya. Kendati demikian, pihaknya memastikan akan mengaitkan peristiwa itu dengan pembuat surat edaran meski tidak langsung menyimpulkan sebagai penyebabnya.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Irjen Pol Anton Charlyan sebelumnya sempat membocorkan bahwa empat calon tersangka yang dibidik penyidik belum menyentuh aktor intelektual. Melainkan, hanya orang yang terlibat langsung dalam peristiwa. Kendati demikian, jenderal bintang dua itu tidak menutup kemungkinan jika ke depan menyeret aktor intelektual tersebut.
Anton menegaskan, pengumuman nama-nama tersangka ditunda bukan karena polisi ragu dan gamang. ”Kami sangat berhati-hati dalam hal ini,” terangnya setelah menghadiri diskusi di Humas Mabes Polri. Untuk mempercepat proses pengusutan, satu tim penyidik Bareskrim Polri akan diturunkan. Dalam prosesnya, tim tersebut akan membantu sekaligus menyokong penyidik Papua.
Sementara itu, Komite Umat untuk Tolikara (Komat) yang terdiri atas berbagai tokoh masyarakat mengirimkan tim investigasi. ”Sudah berangkat Selasa malam,” kata Ketua Dewan Syura Komat Didin Hafidhuddin setelah meminta izin Kapolri kemarin.
Didin menjelaskan, tim investigasi kelompoknya dibentuk untuk memberikan informasi yang berimbang. Pria yang juga menjabat ketua Baznas itu khawatir, investigasi yang dilakukan satu tim saja (aparat, Red) akan mendistorsi informasi. Dalam investigasinya, Komat akan menemui dan mengorek informasi dari alim ulama di Papua dan jamaah salat Id yang menjadi korban pembubaran.
Cegah Efek Domino
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso berupaya mencegah efek domino peristiwa Tolikari di berbagai daerah. Hari ini mantan ketua PKPI itu mengumpulkan tokoh-tokoh lintas agama. Tokoh agama itu akan diminta untuk menginstruksi jaringannya di bawah agar menjaga kerukunan beragama.
Selain itu, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menegaskan telah menginstruksi BIN daerah untuk meningkatkan kewaspadaan sebagaimana instruksi Jokowi. ”Terutama di tempat yang rawan konflik dan banyak kelompok radikal,” kata Sutiyoso di Kejaksaan Agung.(far/din/wan/c10/end)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan kasih komentar