Subscribe:

MODAL KECIL UNTUNG BESAR

Kamis, 09 Juli 2015

Lonjakan Pemudik di Perkirakan Pada Hari Minggu Dan Lusa

JAKARTA – Hingga hari kedelapan sebelum Lebaran (H-8) kemarin (9/7), belum ada pergerakan pemudik yang cukup berarti dari Jakarta dan kota-kota besar lain di Pulau Jawa. Berdasar pantauan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), penambahan kendaraan bermotor di jalan masih sebesar 1–2 persen jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kemenhub Eddi memperkirakan jumlah pemudik mulai merangkak naik besok dan Minggu. ”Meski hanya sekitar 5 persen, kondisi itu akan menjadi pintu pembuka puncak arus mudik yang diperkirakan pada H-3 atau 14 Juli nanti,” ujar Eddi di Jakarta kemarin.
Berdasar perhitungan dan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, para pemudik akan mulai tumpah ke jalan setelah jam pulang kerja. Pertambahan pengguna jalan bisa mencapai 80 persen dari hari-hari sebelumnya. Angka itu disumbang paling banyak dari ibu kota. ”Karena tanggal 15 Juli-nya, mereka kan sudah libur. Cuti bersama. Sehingga dari Selasa sore mulai ada pergerakan,” jelas mantan kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya itu.
Eddi menuturkan, kondisi tersebut telah diperhitungkan dan dipersiapkan secara matang oleh pihaknya bersama seluruh lembaga terkait. Dengan demikian, tidak akan ada kepanikan. ”Kami juga ada posko-posko pengawasan, pengaturan jalan oleh Polri. Semuanya siap mengawal mudik tahun ini,” tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan lain, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti memimpin apel pengecekan kesiapan Operasi Ketupat Jaya 2015 di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya kemarin. Operasi itu berlangsung mulai 10 sampai 25 Juli.
Kapolri menyatakan, jumlah kecelakaan selama momen mudik Lebaran memang turun. Dari 6.372 kasus pada 2013 menjadi 3.057 kasus pada 2014. ”Angka kecelakaan didominasi motor dan mobil penumpang,” tutur Kapolri. Mengenai penyebab kecelakaan, Badrodin memaparkan bahwa faktor disiplin pengemudi, misalnya pemudik yang melebihi batas beban kendaraan, menjadi pemicu utama. Juga faktor cuaca, kelayakan ban kendaraan, dan faktor prasarana jalan. Selain itu, kurangnya rambu bisa membuat jumlah kecelakaan bertambah.
Badrodin menyebutkan bahwa kemacetan saat mudik tidak bisa dihindari. Sebab, jumlah kendaraan dan volume arus mudik meningkat, terutama di jalur pantura. Menurut prediksi Kemenhub, tahun ini jumlah pemudik bertambah 1,9 persen menjadi 20 juta.
Untuk itu, di jalur pantura, polisi akan menambah kekuatan pengamanan. Mabes Polri memberikan tambahan kekuatan 1.600 personel. ”Tiap 500 meter, ada dua petugas yang menggunakan motor,” jelas Badrodin. Di tol Cipali, juga dikerahkan mobil patroli lalu lintas. ”Kecelakaan di tol Cipali disebabkan kesalahan manusia. Karena kecepatannya terlalu tinggi. Kecepatan 110 kilometer per jam. Kondisi lelah, jalan lurus, akhirnya nabrakkendaraan yang lagi parkir. Ini human error,” ucap dia. (yaz/mia/c11/kim)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan kasih komentar