Subscribe:

MODAL KECIL UNTUNG BESAR

Senin, 13 Juli 2015

Gembong Narkoba El Chapo Kabur Dengan Gali Lubang, Bikin Terowongan


ALMOLOYA DE JUAREZ – Meksiko siaga satu. Penjagaan di bandara dan perbatasan diperketat. Ratusan polisi dan serdadu mendadak berkeliaran di seluruh sudut negeri berpenduduk 121,7 juta jiwa tersebut. Semuanya disebabkan Joaquin Guzman alias El Chapo kabur dari penjara berpengamanan maksimum pada Sabtu malam lalu (11/7).
Sudah dua kali Guzman melarikan diri dari penjara paling aman di Meksiko. Kali pertama dia kabur pada 2001, seluruh aparat keamanan dibuat sibuk. Vicente Fox yang saat itu menjabat presiden sampai kewalahan. Bahkan, sampai dia lengser pada 2006 pun, Guzman belum berhasil dibekuk. Felipe Calderon yang menggantikan posisi Fox juga tidak mampu menangkap bos kartel bius Sinaloa itu.
Guzman baru tertangkap saat Meksiko berada di bawah pimpinan Presiden Enrique Pena Nieto pada 2014. Ketika itu dunia mengapresiasi kinerja pemimpin 48 tahun tersebut. Sebab, dia bisa mengembalikan gembong narkoba paling disegani di seluruh Meksiko itu ke balik jeruji besi. Tapi, ternyata Guzman kembali membuktikan kesaktiannya dengan kabur untuk kali kedua akhir pekan lalu.
”Kaburnya Guzman adalah bentuk penghinaan terhadap negara,” tegas Pena Nieto, yang sedang berkunjung ke Prancis. Senin (13/7) dia memerintahkan kepolisian nasional untuk melakukan perburuan besar-besaran terhadap Guzman. Dia juga meminta aparat menyelidiki insiden kaburnya Guzman dengan serius. Kuat dugaan orang nomor satu Sinaloa itu kabur atas bantuan banyak pihak.
Setelah tertangkap lagi pada 2014, Guzman menjadi narapidana istimewa di Penjara Altiplano. Di penjara berpenjagaan superketat dengan pengamanan berlapis itu, pria yang pernah menjadi buron selama sekitar 13 tahun tersebut ditempatkan di sel khusus. Kamera pengintai sengaja dipasang di sel tersebut untuk mengawasi gerak-gerik si narapidana selama 24 jam, kecuali aktivitas di toilet.
Sabtu malam lalu kamera pengintai kali terakhir merekam aktivitas di sel sebelum Guzman pergi ke toilet. ”Kami curiga saat kamera tidak kunjung memperlihatkan gambar dia keluar dari toilet. Kami pun langsung memeriksa selnya,” terang seorang petugas penjara. Begitu sampai di sel yang sekitar 17 bulan terakhir menjadi kamar Guzman, petugas sangat kaget. Sebab, Guzman sudah raib.
”Di toilet Guzman, petugas menemukan lubang sedalam sekitar 10 meter dengan sebuah tangga di dalamnya,” lanjut petugas yang merahasiakan identitasnya itu. Saat ditelusuri, lubang di dalam toilet sel Guzman itu ternyata mengarah ke sebuah terowongan. Terowongan yang dilengkapi dengan ventilasi dan sistem penerangan itu berujung di sebuah bukit di wilayah tengah Meksiko.
Tampaknya terowongan tersebut sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Rekaman video yang dirilis jaksa ibu kota menunjukkan gambar sebuah terowongan yang memiliki tempat tidur dan dapur. Artinya, selama terowongan itu digali, ada beberapa orang yang tinggal di dalamnya. Satu unit sepeda motor juga disembunyikan di dalam terowongan. Diduga, sepeda motor itu menjadi sarana untuk membuang tanah galian.
”Jika tidak tertangkap lagi dalam waktu 48 jam, dia sudah akan memegang penuh kendali Sinaloa,” ungkap Mike Vigil, mantan kepala operasional jaringan internasional Drug Enforcement Administration (DEA). Dalam waktu 48 jam, menurut dia, Guzman sudah bisa mencapai tanah kelahirannya, Negara Bagian Sinaloa. Apabila itu terjadi, aparat akan sangat kesulitan menangkap Guzman lagi.
Di tanah kelahirannya, Guzman sangat dicintai. Hampir mustahil memburu gembong paling berpengaruh sekaligus terkaya di Meksiko itu di tempat tinggalnya. Sebab, semua orang akan melindunginya. ”Bahkan, penduduk lokal pun akan mempertaruhkan nyawa untuk melindungi Guzman,” imbuh Vigil. Karena itu, dia berharap pasukan keamanan bisa bekerja ekstracepat dalam waktu 48 jam ini.
Pada 2001, Guzman kabur dari Penjara Jalisco. Saat itu dia menyelinap ke dalam keranjang pakaian kotor yang hendak dicuci oleh petugas. Dia lantas berkeliaran dengan bebas di Meksiko dan mengendalikan bisnis kotornya dengan leluasa. Guzman tertangkap pada Februari 2014 dalam razia pagi buta di Resor Mazatlan oleh Korps Marinir dan DEA.
Ketika itu ada sejumlah petugas yang membantu misi melarikan diri Guzman. Karena itu, kali ini pemerintah berfokus pada kemungkinan yang sama. Hingga kemarin, tidak kurang dari 30 orang sudah diinterogasi terkait dengan aksi Guzman. Petugas menginterogasi semua orang yang mungkin terlibat. Mulai sipir penjara, petugas keamanan, sampai jaksa dan orang-orang penting pemerintahan Pena Nieto.
”Semua ini jelas sudah direncanakan dengan matang dari awal. Bahkan mungkin sejak awal dia mendekam di penjara. Dia mendapatkan sangat banyak bantuan dari dalam dan luar,” kritik Raul Benitez Manaut, pakar keamanan dari National Autonomous University of Mexico. Semua itu, lanjut dia, membuktikan adanya praktik korupsi dalam pemerintahan. Baik di dalam maupun luar penjara. (AP/AFP/hep/c11/ami)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan kasih komentar