Subscribe:

MODAL KECIL UNTUNG BESAR

Kamis, 30 Juli 2015

Baja Lokal Siap Pasok Megaproyek Transmisi Indonesia


JAKARTA – Industri baja dalam negeri diyakini mampu memenuhi kebutuhan proyek transmisi sepanjang 46.597 kilometer (km). Selain baja, produsen komponen listrik nasional juga mumpuni untuk memasok ke proyek raksasa tersebut.
Rencananya, jaringan itu terdiri atas transmisi 150 kv, 275 kv, dan 500 kv yang akan dibangun selama sepuluh tahun mulai 2015 hingga 2024. Di antara ketiganya, transmisi 150 kv menjadi jaringan terpanjang, yaitu mencapai 40.413 km.
Dengan mencermati bentangan proyek transmisi itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhitungkan kebutuhan komponen yang besar dan dapat diproduksi oleh industri di tanah air. ”Di transmisi 150 kv saja, setiap 1 kilometer butuh 3 tower. Berat satu tower 10 ton atau 30 ton per 1 kilometer. Nah, sampai di sini saja, jelas-jelas proyek ini dapat menggerakkan serta menghidupi Krakatau Steel dan produsen baja nasional lainnya,” kata Saleh setelah mengikuti rapat tentang transmisi listrik di Istana Wapres kemarin (30/7).
Lebih lanjut Menperin memerinci komponen material tower. Yakni, besi profil siku L (86 persen dari berat tower), besi profil pelat (10 persen), dan baut (4 persen).
Produsen komponen nasional juga diyakini berperan dan menikmati proyek itu, antara lain pabrikan kawat penghantar (konduktor) dan insulator keramik. Kebutuhan akan tiap-tiap komponen tersebut ialah 9,3 ton per km dan 346 unit per 1 km.
Sementara untuk transmisi 275 kv, jumlah tower sebanyak 2,5 unit dengan berat 45 ton per km. Jaringan transmisi 500 kv membutuhkan 2 unit dan berat tower 80 ton per km. Selain tower listrik, kabel, dan insulator keramik, masih ada lagi kebutuhan fitting dan aksesori. Diperkirakan nilai kebutuhan material transmisi selama sepuluh tahun mencapai Rp 76,16 triliun.
”Garis besarnya, ini melibatkan industri baja, produsen kawat, komponen, tower atau menara, dan dibangun oleh kontraktor nasional. Untuk itu, kami akan memperjuangkan penggunaan komponen dalam negeri di proyek transmisi ini agar industri nasional mendapat manfaat sebesar-besarnya,” tegas Saleh.
Selain mampu memenuhi kebutuhan proyek transmisi, perusahaan dalam negeri sanggup memproduksi barang modal untuk memasok pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan seperti pembangkit.
Kemenperin mencatat, produsen turbin berkapasitas hingga 27 mw sebanyak 3 perusahaan. Selain itu, ada produsen generator hingga 10 mw (2 perusahaan), boiler sampai 660 mw (10 perusahaan), transformator (5 perusahaan), kompresor (2 perusahaan), pressure vessel (2 perusahaan), dan panel (3 perusahaan).
Juga ada produsen kWh meter (5 perusahaan), pompa industri (4 perusahaan), serta elektromotor (2 perusahaan). Selain itu, terdapat 12 perusahaan konstruksi dan rekayasa atau engineering, construction and procurement serta 12 perusahaan industri baja. (wir/c11/agm)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan kasih komentar