Subscribe:

MODAL KECIL UNTUNG BESAR

Senin, 03 Agustus 2015

Pemkot Kebut Pembangunan Jembatan layang Trans Jakarta


JAKSEL – Dinas Bina Marga DKI Jakarta bersama delapan kontraktor mengebut pembangunan jalan layangan trans-Jakarta koridor XIII rute Ciledug–Kapten Tendean. Secara umum, pengerjaan proyek tersebut berjalan mulus. Bahkan melampaui target.
Hal itu membuat pejabat teras dinas bina marga tersenyum bangga. Mereka semakin optimistis proyek bernilai Rp 2,5 triliun itu tidak akan meleset dari jadwal.
Berdasar laporan yang diterima dinas bina marga DKI, delapan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut sudah mampu menyelesaikan 17,25 persen proyek. Angka itu sudah lebih besar daripada target 13,5 persen pengerjaan fisik pada Agustus 2015.
Dinas bina marga pun merasa tenang dalam mengerjakan proyek yang diprediksi rampung akhir 2016 itu. Selain pembangunan jalan layang sepanjang 9,3 kilometer itu tidak akan molor, mereka percaya proyek tersebut bisa diselesaikan lebih cepat.
’’Kemungkinan itu (selesai lebih cepat, Red) ada. Lebih cepat selesai lebih baik,’’ ujar Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tak Sebidang Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Agus Indroyono.
Dia menyatakan tidak ingin terlalu membebani kontraktor. Namun, dia tetap mengarahkan agar mereka mampu bekerja cepat. ’’Kami arahkan supaya kontraktor mengerjakan tugas dengan baik,’’ katanya.
Misalnya, PT Wijaya Karya yang mengerjakan paket Seskoal sepanjang 1,5 kilometer. Meski sedikit terlambat bergabung dengan tujuh kontraktor lain, PT Wijaya Karya mampu mengejar kemajuan. Berdasar laporan terbaru, mereka mulai membangun pile cap di beberapa titik.
’’Memang masih ada bored pile yang belum selesai. Tetapi, pengerjaan paket Seskoal tidak kalah cepat dari paket lain,’’ kata Agus. Buktinya, pengerjaan fisik jalan layang trans-Jakarta kordior XIII untuk paket Seskoal berjalan lancar.
Dari pantauan Jawa Pos kemarin (3/8), pembangunan jalan layang di delapan paket memang berbeda-beda. Misalnya, paket Trunojoyo yang dikerjakan PT Jaya Konstruksi. Di beberapa titik, mulai dipasang tiang pancang. Berbeda dengan paket Ciledug yang dikerjakan PT Waskita Karya. Kontraktor yang menggarap jalan layang sepanjang 1,5 kilometer itu masih sibuk membangun pile cap.
’’Progres setiap kontraktor memang berbeda. Ada yang masih sibuk dengan konstruksi bawah. Ada pula yang mulai menyiapkan tiang pancang,’’ jelas Agus.
Agar lebih cepat, dinas bina marga memasang deadline untuk pengerjaan konstruksi bawah seperti bored pile. Dia menyebutkan, Oktober seluruh kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan konstruksi bawah. Proses lantas berlanjut ke konstruksi atas. ’’November konstruksi atas mulai dikerjakan,’’ jelasnya.
Meski berjalan mulus, proyek jalan layang trans-Jakarta koridor XIII bukan tanpa kendala. Sampai saat ini, dinas bina marga terus berkomunikasi dengan para pemilik jaringan utilitas. Alasannya, delapan kontraktor masih terkendala utilitas di beberapa titik di lokasi pembangunan. ’’Setiap paket tidak lepas dari masalah itu,’’ jelas Agus.
Namun, dia menekankan, masalah utilitas tidak sampai berdampak besar. ’’Semua masih bisa kami tangani,’’ tegasnya.
Berkaitan dengan pembangunan 12 halte Transjakarta di atas jalur layang tersebut, Agus belum bisa menjelaskan detail. Sebab pembangunan dilaksanakan setelah jalan layang tuntas. ’’Nanti setelah infrastruktur selesai semua, baru kami garap,’’ katanya. (syn/c5/ano)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan kasih komentar